FISIKA 91

Ini adalah blog kelas FISIKA angkatan '91.

This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Sebagian kelas fisika '91

Pertemuan pada tanggal 9 Desember 2017.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Sebagian kelas fisika '91

Kelas Fisika pada Reuni Angkatan '91 tanggal 31 Maret 2018.

Thursday, October 31, 2019

Obat Diabetes Tanpa Efek Samping

Didaerah saya namanya buah seri. Obat untuk menyembuhkan diabetes. Terbukti sudah 4 tahun gula darah ISTRI saya sampai sekarang diangka 120. Dulunya pernah 487, setelah 3 minggu mengkonsumsi buah seri turun jadi 128. 
Daunnya direbus 7-10 lembar dengan 1 gelas air, jadi 1/2 gelas, diminum sehari 2x. Buahnya di-snack-in. Sekarang minum rebusan daun seri hanya seminggu sekali saja. 

Dari awal kena diabetes istri saya gk pernah minum obat dari dokter, karena takut bisa merusak ginjal. Makan nasi seperti biasa, dia hanya mengurangi minuman bersoda, sirup dan teh manis. Yg keluarganya punya riwayat diabetes bisa dicoba, mudah-mudahan cocok. 😊😊😊😊😊


Buka juga :

  • Sedekah vs Rokok - AA Gym

Sedekah vs Rokok - AA Gym



Coba saudara ngitung yah. Ini udah berkali-kali ceramah ini. Masuk ke saku kanan 10.000, ke saku kiri 1.000. Lagi Jum’atan ngantuk, reflek karena dia nyari tiang. Kotak infaq dia lewatkan sambil masukan sesuatu.

Keluar dari masjid, “Sebungkus.” Dia panik, “Astaghfirullahal’azhim.”

Kenapa kan? Kenapa? Salah masuk..

Jadi yang masuk berapa ke mesjid? 10.000. Rencananya? (1.000) Tuh, memang jujur sih jujur hadirin. Ini terpaksa diulang-ulang. Sekali merokok 10.000, sebulan 300.000, setahun 3.600.000. Pengajian malam Jum’at/Jum’atan 1.000, sebulan 4.000, setahun 48.000.

Merokok? 3.600.000, bayangkan. Jum’atan? 48.000.

Merokok? 3.600.000. Jum’atan? …

Jadi siapa ini tuhannya? Allah atau rokok? Gampang! Liat! Dia lebih berjuang untuk siapa? Dia lebih gigih berkorban untuk rokok daripada kepada Allah. Dia ingin lebih dekat dengan rokok daripada ingin dekat dengan Allah. Dia lebih takut jauh dari rokok daripada takut jauh dari Allah.

Kalo udah “rokok! rokok! rokok!”

Udah jadi “Ilah” ini! Udah jadi Tuhannya! Makanya saya berani sumpah nih. Demi Allah! orang yang menuhankan rokok, tidak akan pernah dalam hidupnya tenang!

Allah tau. Kecuali dia nyedot “Tuhan Palsu“. (uuusp, fuuuh)

Gelisah, coba saudara lihat para perokok tuh.

Nggak ada yang hidupnya tenang. (uuusp, fuuuh)

Urang mah hese mikir ai mun teu ngarokok teh. (Saya sulit mikir kalau tidak merokok tuh)

Benar! Dan memang kalau diliat perokok tuh seperti yang kurang normal cara berpikirnya. Masa sudah disedot, tiup. Sedot, tiup. Kan seperti yang kurang kerjaan, ya kan? Aneh! Coba saudara perhatikan para perokok tuh ya? Orang yang nggak punya kerjaan. Sedot tiup, sedot tiup. Harusnya kan dikunyah rokoknya.

Udah. berhenti berhenti para perokok! Mau apa? Kalo rokok bagus, pasti tulisan di bungkusnya bagus. Ya kan? Madu. Menyehatkan badan. Metabolisme tubuh jadi baik. Sel-sel darah merah meningkat. Habbatussauda. Sunnah Nabi (shallallahu alaihi wasallam). Wah, segala itu bagus.

Ai (kalau) rokok apa? Merokok menyebabkan kanker, serangan jantung, impoten, gangguan kehamilan dan janin. Ini barang apa? Ngaco gini? Kalo barang ini bener, pasti tulisannya bener. Dasar racun ya! Makanya, heran gitu, orang yang merokok tuh, “Normal tidak berfikirnya ya?”

Benar? Terpaksa saya keluarkan nih cerita pabrik rokok. Keluarkan jangan ustad Fuad?
Ustad? Ceritakan jangan nih? Nunggu izin dari ustad Fuad.

Kan pabrik rokok ngumpulin karyawan.

“Saudara karyawan, ada yang mau nanya?”

“Bos saya mau nanya.”

“Silahkan.”

“Bos, Bos kan punya pabrik rokok. Tapi kenapa bos, saya liat ga pernah merokok?”

“Anak-anak Bos tidak ada yang merokok.”

“Bahkan saya lihat keluarga besar bos juga tidak ada yang merokok, kenapa bos?”

“Hmhmhm.” (tertawa). Gitu bosnya.

“Pake mata kamu, baca!”

“Merokok dapat menyebabkan kanker, serangan jantung, impoten, gangguan kehamilan dan janin. Ngerti?”

“Mau apa kami jadi orang kaya kalau kami penyakitan?”

“Ya kanker, ya jantungan, ya impoten, pikir dong oleh sodara!” Gitu.

“Bener juga ya bos? Tapi kenapa bos masih bikin rokok?”

“Heh, rokok tuh dibikin buat yang ga bisa baca ngaco!” Gitu katanya.

Yah, selamat bertafakkur hadirin. Udahlah temen-temen, dari pada pake ngerokok, sedekahkan, nanti oleh Allah dicabut rasa ngga enak. Ya, bilang aja gini kepada Allah, Allah kan Maha Mendengar, “Ya Allah saya mau berhenti merokok.”

“Engkau tahu saya ketagihan merokok, ini uangnya saya sedekahkan ya Allah.”

“Tolong cabut rasa ketagihan saya.”

“Bismillahirrahmanirrahim, lihat ya Allah.”

Gak usah ngomong gitu, langsung aja yah.. Sok.. Coba, Allah melihat tidak? Jawab. Allah lihat tidak? (lihat)

Gampang bagi Allah menghilangkan rasa. Mungkin sehari dua hari, ya itu tebusan dosa lah. Selama ini menyekutukan Allah dengan rokok. Pahit, pahit dikit adeuh.. tapi Ya Allah.. tolong kuatkan. Keluarkan lagi uang. “Nih, ya Allah.”

Udah ngga apa-apa. Pengalaman temen-temen yang berhenti ngerokok cepat sekali! Dengan sedekah.


Buka juga :

Wednesday, October 30, 2019

Talak Tilu



Mana nyeri, nyeri nyeri teuing
Ceurik ati ditambelarkeun
Henteu beunang ku disabaran
Aduh alah ieuh tega teh teuing



Indit sore kurunyung geus subuh
Abdi tunduh mukakeun tulak
Batin nyeri ceurik sorangan
Aduh alah ieuh tega teh teuing



Nyeri nyeri nyeri
Moal beunang diubaran
Kajeun tutumpuran
Paeh ge teu panasaran
Meungpeung ngora keneh
Meungpeung urang can batian
Pek geura serahkeun
Talak tilu sakalian



Henteu butuh lalaki curaling
Boga rasa sok ieu aing
Henteu robah teu eling eling
Aduh alah ieuh tega teh teuing



Buka juga : 

Tuesday, October 29, 2019

Jika Kita Difitnah Dan Dizhalimi


Suatu hal yang pasti tidak akan luput dari keseharian kita adalah difitnah dan dizhalimi orang lain. Kadang kita ini sudah berhati-hati, berbuat baik. Namun kebaikan dan prestasi kita, tidak selamanya dapat dukungan dan penghargaan. Ternyata ada juga yang mencibir, kemudian memfitnah dan menzhalimi diri dan keluarga kita. Hal ini membuat kita down dan hampir-hampir bisa stress. Orang-orang yang suka memfitnah itu ternyata bukan hanya memfitnah, tapi ia juga meneror dan menyakiti kita dan keluarga kita lahir dan batin. Apa yang harus kita lakukan, jika kita difitnah dan dizhalimi oleh orang lain. Solusi apakah yang diberikan oleh Islam dalam hal ini? Ada 5 solusi yang bisa kita lakukan , yaitu: 1. Menyiapkan mental untuk tetap tegar dan sabar Kita harus mempersiapkan diri untuk tetap tegar dan sabar menghadapi kondisi apapun dan bagaimanapun. Baik senang atau susah. Jika kita difitnah dan dizhalimi. Maka sebenarnya itu bonus buat kita. Allah sayang terhadap kita. Karena hakikatnya kalau kita difitnah dan dizhalimi, maka keburukan kita akan diberikan kepada yang memfitnah dan menzhalimi kita. Sebaliknya kebaikan orang yang memfitnah akan diberikan kepada kita. Jika kita tahu akan hal ini. Hati kita akan tenang. Ternyata orang yang memfitnah dan menzhalimi itu adalah orang-orang yang merugi dan menghancurkan diri mereka sendiri. 2. Ridha dan ikhlas menerima fitnah dan kezhaliman dari orang lain, Rasululullah mengajarkan agar kita ikhlas menerima fitnah dan kezhaliman dari orang lain. Perumpamaannya adalah orang yang difitnah itu laksana bola pimpong yang ditekan kedalam air. Jika bola pimpong itu dilepaskan maka ia akan melompat tinggi ke angkasa. Demikianlah perumpamaan orang yang ridho dan ikhlas menerima fitnah dan kezhaliman dari orang lain, insya Allah derajatnya akan ditinggikan oleh Allah SWT. 3. Yakin Allah yang akan membalas Allah Maha Melihat dan Maha Mendengar. Tidak ada satu atompun yang lepas dari pantauannya. Tidak ada satu kejahatanpun yang tidak akan dibalas. Jika kita difitnah oleh orang lain dan dizhalimi lahir dan batin. Pasrahkan kepada Allah. Jangan kotori hati dan jiwa kita untuk balas dendam. Ikhlaskan semuanya kepada Allah SWT. Allah yang akan membalasnya dengan siksa yang pedih. Alam semesta juga akan membalas kejahatan orang tersebut. Karena alam semesta adalah tentara Allah yang sangat setia kepada perintah-Nya. Maka Bersabarlah dan pasrahkan kepada Allah SWT. 4. Evaluasi Diri Jika kita difitnah dan dizhalimi. Maka yang harus kita lakukan adalah mengevaluasi diri kita. Apakah kita melakukan kesalahan seperti yang difitnahkan tersebut. Jika jawabannya ’ya’. Maka kita harus cepat-cepat bertaubat dan memperbaiki diri kita. Jika jawabannya ’tidak’. Bersabarlah, semua kejadian pasti ada hikmahnya. Kita tidak tahu ada skenario apa dibalik fitnah tersebut. Yang jelas semua kejadian itu ada hikmah dan pelajaran yang terbaik buat kita. Kita harus lebih mendekatkan diri kita kepada Allah SWT. Memohon perlindungan kepada-Nya 5. Hanya Allah-lah Satu satunya Penolong dan Pelindung Sesungguhnya tidak akan terjadi sesuatu kecuali dengan izin Allah Swt. Baik berupa musibah maupun nikmat. Walaupun bergabung jin dan manusia seluruhnya untuk mencelakakan kita, demi Allah tidak akan jatuh satu helai rambut pun tanpa izin-Nya. Begitu pun sebaliknya, walaupun bergabung jin dan manusia menjanjikan akan menolong atau memberi sesuatu, tidak pernah akan datang satu sen pun tanpa izin-Nya. Mati-matian kita ikhtiar dan meminta bantuan siapapun, tanpa izin-Nya tak akan pernah terjadi yang kita harapkan. Maka, sebodoh-bodoh kita adalah orang yang paling berharap dan takut kepada selain Allah Swt. Itulah biang kesengsaraan dan biang menjauhnya pertolongan Allah Swt. Ketahuilah, makhluk itu “La haula wala quwata illa billahil’ aliyyil ‘ azhim” tiada daya dan tiada upaya kecuali pertolongan Allah Yang MahaAgung. Asal kita hanyalah dari setetes sperma, ujungnya jadi bangkai, ke mana-mana membawa kotoran. Allah menjanjikan dalam Surah Al-Thalaq ayat 2 dan 3, “Barang siapa yang bersungguh-sungguh mendekati Allah (bertaqwa), niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan keluar bagi setiap urusannya, dan akan diberi rezeki dari tempat yang tidak disangka-sangka. Dan barang siapa yang bertawakal hanya kepada Allah, niscaya akan dicukupi segala kebutuhannya.”

Oleh: KH.Shohibul Faroji Al-Robbani




Monday, October 28, 2019

Dilarang Benci Lebih Dari 3 Hari


Tidaklah halal bagi seorang muslim mendiamkan (tidak mengajak bicara) saudaranya yang muslim lebih dari tiga hari, keduanya bertemu lalu ini memalingkan mukanya dan inipun berpaling pula. Dan yang paling baik diantara keduanya ialah yang memulai lebih dulu mengucap salam (Assalamu’alaikum) (Bukhori dan Muslim)

Marah itu wajar bagi orang-orang biasa. Namun jangan sampai kemarahan itu membuat kita tidak saling menyapa kepada orang yang kita benci. Rasulullah saw sendiri telah memberikan aturan bahwa janganlah sampai kita tidak menyapa kepada orang yang kita benci selama 3 hari lebih. Dan itu merupakan dosa.




Mengapa Rasulullah saw memberikan waktu 3 hari? Kenapa tidak ada aturan tidak boleh tidak menyapa? Hal itu lebih baik. Namun sebagai manusia biasa kita tidak akan tidak marah kepada orang lain. Jika hati kita telah tersakiti, kita pasti akan merasakan bagaimana kita akan membencinya. Dan itu tidak sulit untuk menghapus. Oleh karena itu, Rasulullah saw memberikan waktu itu untuk memberikan ruang bagi kemarahan kita ini.


Setelah membenci orang tersebut, kita diwajibkan untuk saling tegur sapa kembali. Tidak peduli siapa yang salah. Yang pasti jaga kerukan antar umat Islam sendiri. Karena satu kesatuan dari berbagai orang Islam di dunia adalah mempunyai ikatan saudara.


Buka juga :

Sunday, October 27, 2019

Kisah Ashabul Kahfi



Mereka adalah para pemuda yang diberi petunjuk oleh Allah Ta’ala serta Dia mengilhami mereka keimanan, sehingga mereka mengenal Allah dan mengingkari keyakinan kaum mereka yang menyembah berhala. Mereka mengadakan pertemuan untuk membicarakan masalah akidah mereka disertai dengan perasaan takut akan kekejaman dan kekerasan kaum mereka, seraya berkata, artinya,

“Rabb kami adalah Rabb langit dan bumi, kami sekali-kali tidak menyeru Ilah selain Dia, sesungguhnya kami kalau demikian ،K.” (Al-Kahfi: 14), yakni jika seruan kami ditujukan kepada selain-Nya, ،§maka sungguh kami telah mengucapkan perkataan yang amat jauh dari kebenaran.” (Al-Kahfi: 14), yakni perkataan keji, dusta dan zhalim. Sedangkan “kaum kami ini telah menjadikan selain Dia sebagai ilah-ilah (untuk disembah). Mengapa mereka tidak mengemukakan alasan yang terang (tentang kepercayaan mereka). Siapakah yang lebih zhalim daripada orang-orang yang mengada-ada kebohongan terhadap Allah.” (Al-Kahfi: 15).

Setelah mereka sepakat mengenai keyakinan tersebut dan menyadari bahwa mereka tidak mungkin menjelaskannya kepada kaum mereka, maka mereka memohon kepada Allah Ta’ala supaya dimudahkan urusan mereka, artinya, “Wahai Rabb kami berikanlah rahmat kepada kami dari sisi-Mu dan sempurnakanlah bagi kami petunjuk yang lurus dalam urusan kami (ini).” (Al-Kahfi: 10).

Kemudian mereka berlindung ke gua, lalu Allah Subhannahu wa Ta’ala memudahkan urusan mereka, melapangkan lubang gua serta menempatkan pintunya di sebelah utara, sehingga tidak terkena sinar matahari; baik ketika terbit maupun saat terbenam, dan mereka tertidur dalam gua di bawah penjagaan serta perlindungan Allah Subhannahu wa Ta’ala selama tiga ratus sembilan tahun. Allah Subhannahu wa Ta’ala telah melindungi mereka dari rasa takut, karena posisi mereka (gua) berdekatan dengan kota kaum mereka.

Allah Subhannahu wa Ta’ala senantiasa menjaga dan melindungi mereka dalam gua tersebut, sebagaimana dijelaskan dalam firman-Nya,artinya, “Dan kamu mengira mereka itu bangun padahal mereka tidur; dan kami balik-balikkan mereka ke kanan dan ke kiri” (Al-Kahfi: 18), supaya bumi tidak membusukan tubuh mereka.

Kemudian Allah Subhannahu wa Ta’ala membangunkan mereka setelah tertidur dalam jangka waktu yang cukup lama “supaya mereka saling bertanya diantara mereka sendiri.” (Al-Kahfi: 19). Akhirnya mereka menemukan jawaban yang sesungguhnya, sebagaimana hal tersebut ditegaskan oleh Allah Ta’ala di dalam firman-Nya, artinya,
“Berkatalah salah seorang di antara mereka: “Sudah berapa lamakah kamu berada (di sini).” Mereka menjawab, “Kita berada (di sini) sehari atau setengah hari.” Berkata (yang lain lagi): “Rabb kamu lebih mengetahui berapa lama kamu berada (di sini). Maka suruhlah salah seorang di antara kamu pergi ke kota dengan membawa uang perakmu ini.” (Al-Kahfi: 19). Allah Subhannahu wa Ta’ala menjelaskan kisah ini hingga akhir.

Tanda-Tanda Kekuasaan Allah Dan Faidah-Faidah Yang Dapat Diambil Dari Kisah Tersebut

Di dalam kisah tersebut terdapat tanda-tanda kekuasaan Allah Subhannahu wa Ta’ala dan faidah-faidah yang bermanfaat, di antaranya:

* Bahwa kisah ashhabul kahfi, meskipun sangat mengagumkan, tetapi bukan merupakan tanda kekuasaan Allah Subhannahu wa Ta’ala yang paling mengagumkan, karena Allah Subhannahu wa Ta’ala memiliki tanda-tanda kekuasaan tersendiri dan kisah-kisah lain yang di dalamnya terdapat pelajaran berharga bagi orang-orang yang berkenan merenungkannya.

* Bahwa orang yang memohon perlindungan kepada Allah Subhannahu wa Ta’ala, maka Allah akan melindungi dan menyayanginya, dan menjadikan nya sebab-sebab untuk menunjukkan orang-orang yang sesat. Allah Subhannahu wa Ta’ala telah melindungi ashhabul kahfi dalam tidur mereka yang cukup lama dengan memelihara keimanan dan tubuh mereka dari gangguan serta pembunuhan kaum mereka dan Allah Subhannahu wa Ta’ala menjadikan bangunnya mereka dari tidur mereka sebagai tanda kesempurnaan kekuasaan-Nya, kebaikan-Nya yang banyak dan bermacam-macam, supaya hamba-hamba-Nya mengetahui bahwa janji Allah Subhannahu wa Ta’ala pasti benar.

* Adalah perintah menuntut ilmu-ilmu yang bermanfaat dan mendiskusikannya, karena Allah Ta’ala telah mengutus mereka untuk tujuan tersebut dan mengilhami mereka untuk berdiskusi di antara mereka seputar keyakinan mereka dan pengetahuan masyarakat mengenai keyakinan atau perilaku mereka sehingga diperoleh bukti-bukti dan pengetahuan bahwa janji Allah pasti benar dan sesungguhnya kiamat itu pasti terjadi tanpa ada keraguan di dalamnya.

* Adalah berkenaan dengan etika seseorang yang merasa samar mengenai sesuatu ilmu, maka hendaklah ia mengembalikannya kepada gurunya dan berusaha untuk memahami dengan seksama pelajaran yang telah diketahuinya.

* Bahwa sah mewakilkan dan mengadakan kerja sama dalam jual beli. Hal tersebut merujuk perkataan mereka,artinya, “Maka suruhlah salah seorang di antara kamu pergi ke kota dengan membawa uang perakmu ini”, kemudian “،K maka hendaklah dia membawa makanan itu untukmu.” (Al-Kahfi: 19).

* Bahwa diperbolehkannya memakan makanan yang baik-baik dan memilih makanan-makanan yang layak dan sesuai dengan selera seseorang selama tidak melebihi batas-batas kewajaran. Sedang jika melebihi batas-batas kewajaran maka hal tersebut termasuk perbuatan yang dilarang. Hal itu didasarkan kepada perkataan salah seorang dari mereka,artinya, “،K dan hendaklah dia lihat manakah makanan yang lebih baik, maka hendaklah dia membawa makanan itu untukmu.” (Al-Kahfi: 19).

* Adalah berkenaan dengan anjuran supaya memelihara, melindungi serta menjauhkan diri dari perbuatan yang dapat menimbulkan fitnah dalam urusan agama dan harus menyembunyikan ilmu yang mendorong manusia berbuat jahat.

* Adalah berkenaan dengan keterangan yang menjelaskan perhatian dan kecintaan para pemuda itu kepada agama yang benar, pelarian mereka untuk menjauhkan diri dari semua fitnah dalam urusan agama mereka dan pengasingan diri mereka dengan meninggalkan kampung halaman serta kebiasaan mereka untuk menempuh jalan Allah Subhannahu wa Ta’ala.

* Adalah berkenaan dengan keterangan yang menjelaskan hal-hal yang tercakup dalam kejahatan, seperti kemadharatan dan kerusakan yang mengundang kemurkaan Allah ƒ¹ dan kewajiban meninggalkannya, dan meniggalkannya merupakan jalan yang harus ditempuh oleh kaum mukminin.

* Bahwa firman Allah Subhannahu wa Ta’ala,artinya, “Orang-orang yang berkuasa atas urusan mereka berkata, “Sesungguhnya kami akan mendirikan sebuah rumah peribadatan di atasnya.” (Al-Kahfi: 21) menunjukkan bahwa orang-orang yang berkuasa yang dimaksud ialah para penguasa ketika mereka dibangunkan dari tidur mereka yaitu para penguasa yang telah beragama dengan agama yang benar, karena para penguasa itu mengagungkan dan memuliakan mereka, sehingga para penguasa tersebut berniat membangun sebuah rumah peribadatan di atas gua mereka.

Meski hal itu dilarang khususnya dalam syari’at agama, maka yang dimaksud ialah menjelaskan tentang ketakutan luar biasa yang dirasakan Ashhabul Kahfi ketika membela dan mempertahankan keimanan mereka sehingga harus berlindung di sebuah gua dan setelah itu Allah Subhannahu wa Ta’ala membalas perjuangan mereka dengan penghormatan dan pengagungan dari manusia. Hal itu merupakan kebiasaan Allah Subhannahu wa Ta’ala dalam membalas seseorang yang telah memikul penderitaan karena-Nya serta menetapkan baginya balasan yang terpuji.

* Bahwa pembahasan yang panjang lebar dan bertele-tele dalam masalah-masalah yang tidak penting; maka hal itu tidak perlu mendapatkan perhatian yang serius. Hal itu merujuk firman Allah Ta’ala,artinya, “Karena itu janganlah kamu (Muhammad) bertengkar tentang hal mereka, kecuali pertengkaran lahir saja dan jangan kamu menanyakan tentang mereka (pemuda-pemuda itu) kepada seorang pun di antara mereka.” (Al-Kahfi: 22).

* Bahwa bertanya kepada seseorang yang tidak berilmu dalam masalah yang akan dimintai pertanggungan jawab di dalamnya atau orang yang tidak dapat dipercaya adalah terlarang. Hal itu merujuk firman Allah Ta’ala,artinya, “،K dan jangan kamu menanyakan tentang mereka (pemuda-pemuda itu) kepada seorang pun di antara mereka.” (Al-Kahfi: 22).

Sumber: Qishash al Anbiya،¦, Syaikh Abdur Rahman bin Nashir as-Sa،¦di, kisah no 33 dan 34. (Abu Hilmi)